Senin, 08 Juni 2009

Kamis, 04 Juni 2009

PROFIL SMK NEGERI 2 TUREN


PROFIL SMK NEGERI 2 TUREN

SEJARAH SINGKAT
Pada tahun diklat 2002/2003 berawal dari SMK Negeri 1 Turen sebagi SMK pengembang dari SMK Kelautan dan Perikanan di Kabupaten Malang. SMK Kelautan Turen adalah jasa dari Kepala SMK Negeri 1 Turen dengan Pemerintah yang berkaitan semua. Ir. Holidin, MM yang saat itu menjadi motor penggerak dalam pendirian sekolah bidang Kelautan dan perikanan di Kabupaten Malang. SMK Kelautan dibentuk dari 4 unsur yang berkaitan secara langsung, diantaranya : Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Tenaga Kerja, dan Mabes Detasemen TNI Anggkatan Laut Wilayah Lantamal III.
Dengan empat sekawan tersebut SMK Kelautan dapat menjalankan program yang menjadi tujuan dari pendirian SMK Kelautan. Sehingga SMK Kelautan menjadi semakin kelihatan model dan corak yang punya ciri khas pendidikan yang menerapkan system semimiliter.
Sampai pada tanggal 27 Oktober 2008 SMK Kelautan harus dipisah dari SMK Negeri 1 Turen sebagai induk pengembangan. Dan yang pertama SMK Kelautan harus berdiri sindiri dengan Kebijaksanaan Bupati Malang Bapak H. Sujud Pribadi dengan Surat Keputusan Bupati Malang No. 15 Tahun 2005 Tertanggal 17 Maret 2005 dengan Status Sekolah Negeri dengan Nama Sekolah SMK Negeri 2 Turen.
Selama berdiri s.d tahun pelajaran 2007/2008 SMK Negeri 2 Turen pernah dipimpin 4 orang Kepala Sekolah, antara Lain:
1. Ir. Holidin, MM Kepala Sekolah Pengemban SMK Kelautan
2. Drs. Mohammad Qodri, MPSA Kepala Sekolah Pertama
3. H. Bagus Gunawan, S.Pd, M.Si Kepala Sekolah Kedua
4. Drs. R. Didik Indratno MW, M.M Kepala Sekolah Ketiga SMK Negeri 2 Turen hingga Saat ini.
Perkembangan SMK Negeri 2 Turen dipersiapkan untuk menjadi Sekolah Unggulan di Bidang Kelautan, Perikanan dan Teknologi yang mampu bersaing di Dunia Usaha dan Dunia Industri. Informasi lebih lanjut kita saksikan setelah yang satu ini………………………..!
“ DISIPLIN ADALAH KUNCI KEBERHASILAN”

Kemudian pada tahun pelajaran 2006/ 2007 sesuai dengan rencana induk pengembangan sekolah SMK Negeri 2 Turen tahun 2005-2010, sekolah membuka program keahlian baru sebayak 5 keahlian, sehingga total program keahlian yang ada saat ini ada 7 yaitu :

1. Nautika Kapal Penangkapan Ikan (NPI)
Mendidik tenaga ahli bidang penangkapan ikan meliputi alat tangkap ikan, navigasi dan olah gerak kapal. Lulusannya hingga 2 angkatan disalurkan ke perusahaan penangkapan ikan Jepang, Tee Kay Corporation yang setiap tahun datang untuk menguji calon tenaga kerja serta perusahaan penangkapan ikan di wilayah Indonesia yang tersebar dari pantura pulau Jawa hingga Benoa, Bali.

2. Budidaya Ikan Air Tawar (BIAT)
Mendidik tenaga ahli bidang Budidaya komoditi perikanan air tawar, air payau dan air laut meliputi teknis budidaya, pengelolaan kualitas air dan kewirausahaannya. Bekerjasama dengan Balai Budidaya Air Payau, Situbondo dan Bangil serta pengusaha ikan hias Tulungagung untuk meningkatkan kompetensi taruna. Lulusan putra hingga 2 tahun lulusan telah mampu terserap 90% ke perusahaan pembudidaya ikan dan udang sebagai staff teknisi tambak dan hatchery, sisanya 10% melanjutkan ke jenjang D3 dan S1. sedangkan lulusan putri dibutuhkan perusahaan sebagai staff laboratorium tambak dan hatchery ikan dan udang.
Perusahaan partner penyaluran lulusan dan peningkatan kompetensi taruna :
1. PT. SURYA WINDU KARTIKA, Banyuwangi
2. PT. MATAHARI SAKTI, Surabaya
3. PT. CHAROEN POKHPAND, Surabaya
4. PT. REKSA BUMI MEGAJAYA, Situbondo
5. PT. SUMMA MARINE, Probolinggo
6. PT. SUMMA BENUR, Situbondo
7. PT. TACHING, Situbondo
8. Himpunan Pengusaha Tambak Situbondo.


3. Teknika Kapal Penangkapan Ikan (TPI)
Mendidik taruna menjadi tenaga teknis mesin kapal penangkap ikan. Lulusan sangat dibutuhkan perusahaan penangkapan ikan sebagai operator dan taknisi mesin kapal penangkap ikan. Saat ini memasuki tahun kedua telah bekerja sama dengan perusahaan perikanan di Benoa, Bali dan Pelabuhan Brondong, Lamongan untuk meningkatkan kompetensi taruna.


4. Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan (TPHPi)
Melatih taruna menjadi tenaga ahli pengolahan hasil perikanan meliputi teknis pengolahan secara modern, pengendalian mutu terpadu ( GMP, SSOP, HACCP ) untuk keamanan pangan, pengawasan kualitas mutu produk hasil perikanan. Lulusan sangat dibutuhkan perusahaan pengolahan ikan dan udang berorientasi ekspor sebagai Quality Control, Quality Analis, Asisten Supervisor produksi dan Analis Laboratorium Mutu produk hasil perikanan. Saat ini memasuki tahun kedua telah bekerja sama dengan Balai Laboratorium Pengujian Mutu Hasil Perikanan dan perusahaan pengolahan udang PT. BUMI MENARA INTERNUSA untuk meningkatkan kompetensi taruna.


5. Multimedia (MM)
Melatih taruna menjadi tenaga ahli dibidang multimedia untuk pengoperasian software. Menjadikan lulusan mampu sebagai designer grafis, visual efek dan audio visual efek.

6. Teknik Komputer Jaringan (TKJ)
Melatih taruna menjadi tenaga ahli dibidang komputer untuk perakitan, service hardware komputer. Menjadikan lulusan mampu sebagai tenaga ahli perakitan dan servis komputer.


7. Teknik Mekanik Otomotif (MO)
Melatih taruna menjadi tenaga ahli dibidang mesin otomotif untuk perakitan dan service spare part mobil dan motor. Menjadikan lulusan mampu sebagai tenaga ahli perakitan dan servis mobil dan motor.

Jumlah siswa seluruhnya 453, tenaga guru 42 orang dan tenaga Tata Usaha 11 orang.
Diharapkan dengan adanya jurusan jurusan baru ini dapat menciptakan tenaga-tenaga professional dalam bidangnya masing-masing.

Lokasi Diklat

SMK Negeri 2 Turen terletak di Jalan Gatot Subroto 69 Turen Kabupaten Malang, dengan jarak ± 26 Km dari arah kota Kabupaten Malang.


Visi Dan Misi SMK Negeri 2 Turen


Visi
Tewujudnya pengelolaan SMK Center berstandar Internasional dengan pelayanan prima dalam upaya pemberdayaan warga sekolah dan masyarakat yang berwawasan mutu untuk menghasilkan tamatan unggulan.


Misi
1. Meningkatkan relevansi pelaksanaan pembangunan sarana pendidikan.
2. Mengoptimalkan pengelolaan sekolah dalam pembelajaran kompetensi berbasis life skill.
3. Memantapkan hubungan masyarakat, dunia usaha dan industri.
4. Mengembangkan profesionalisme dan terpenuhinya tenaga pendidikan.
5. Mengoptimalkan efektifitas pembelajaran di internal dan eksternal sekolah.
6. Meningkatkan efisiensi alokasi dana operasional pendidikan.
7. Mengembangkan unit produksi dan pusat pelatihan kejuruan terpadu.